CERITATENTANG KELUARGA . – teman ,saya mau cerita tentang keluarga ku yang dari lahir saya berkecimpung dengan mereka ,perkenalkan ,bapak saya bernama KASNO ,wesss ..garak sepertinya orangnya padahal asik loh orangnya ,apalagi yang sudah kenal dengan beliau ,papa saya ini sangat pandai sekali bergaul ,dia bisa bergaul Ilustrasi cerpen tentang keluarga. Foto Pexels Cerpen tentang KeluargaIlustrasi cerpen tentang keluarga. Foto Pexels Ilustrasi cerpen tentang keluarga. Foto Pexels Pagi ini cuaca sangat cerah, aku bangun dari ranjangku dan meraih handuk yang kuletakkan di atas bangku belajar. Sesekali aku melihat ke arah kaca di sana, aku bisa melihat mata sembab yang menandakan kepedihan. Selesai mandi dan semuanya beres aku langsung keluar rumah tanpa pamitan dan langsung ke gudang untuk mengambil sepeda lamaku. Selama diperjalanan pikiranku hanya tertuju pada kejadian semalam. Tak terasa air mata sudah mengalir di pipiku. Setelah sampai di gerbang sekolah aku langsung memarkirkan sepeda dan berjalan lemas ke arah kelasku. Teman temanku mungkin merasa aneh dengan sifatku hari ini.”Clara apa yang sedang terjadi denganmu” Tanya aries”Aku gak apa-apa” pelajaran terakhir pun selesai. Aku langsung berjalan ke arah sepedaku dan mengayuhnya dengan hati-hati. Saat sudah sampai di depan pintu rumahku aku mendengar teriakan, bahkan makian yang tak pantas keluar dari mulut kedua orang tua. Aku mengurungkan niat masuk ke rumah itu dan langsung mengayuh sepeda sekencang mungkin dengan harapan supaya angin bisa membawa beban pikiranku. Tiba-tiba aku langsung terhenti di taman bermain yang pernah aku mainin bersama keluargaku. Tak terasa air mata kembali membasahi pipiku. Aku duduk sebentar di ayunan itu. Beberapa menit kemudian aku ingin pulang kerumah karena merasa lapar. Setelah sampai di rumah aku langsung membuka kulkas dan menemukan snack kesukaanku dan memakannya dengan tenang.”Clara keputusan ayah sudah bulat. Jika kamu tetap tidak menyetujui perceraian itu maka akan sia-sia” Mendengar hal tersebut membuatku semakin kesal dan sedih.”Iya, bercerailah dengan cepat! Lebih cepat lebih bagus” Ujarku dengan nada kejadian seperti ini baru terjadi semenjak kakakku meninggal. Sebelum kakakku meninggal, semuanya baik-baik saja. Saling berbagi kehangatan tapi itu bukan untukku, semuanya hanya untuk langsung berhenti menulis dan merebahkan diri di rajangku dan tidur. Keesokannya aku bangun dari tidur dan menjalankan rutinitas pagi ku aku turun dari tangga dan langsung di beri pelukan hangat dari ibuku. Aku langsung terheran heran.”Mulai sekarang kami akan menyayangimu seutuhnya ” Kata ibuku dengan lembut.”Tapi kertas perceraiannya?”Ternyata mereka sudah membuang surat perceraian itu ke kotak sampah. Akhirnya aku datang ke sekolah dengan muka berseri-seri, teman-temanku sangat terheran-heran sedangkan aku hanya tersenyum lebar kepada cerpen tentang keluarga. Foto Pexels Faizan menonton acara kartun. Keluarga Pak Somat. Kadang dia tertawa sendiri melihatnya. Di saat iklan, Faiza mengganti channel televisi. Ibunya memperhatikan itu. Faiza sekilas menonton berita."Korupsi? Apa itu?", celoteh Faiza sendirian. O iya, Faiza kelas enam."Apa, Za?", sahut ibunya."Itu bu.. Ada yang memakai baju warna orange.. Korupsi..", kata Faiza."Memangnya korupsi itu apa, bu?", tanya memutar otak untuk menjelaskan arti korupsi untuk anak seusianya.***"Oh, jadi korupsi itu seperti mencuri ya, bu?", tanya Faiza."Ya semacam itu, Za. Tapi uangnya banyak sekali itu.. Uang itu milik negara..", ujar ibu."Seharusnya uang itu kan untuk pembangunan atau untuk membantu orang miskin tetapi dikurangi oleh orang yang korupsi.. ", lanjut ibu."Misalkan, seharusnya uang untuk diberikan kepada orang miskin itu seratus ribu.. Tetapi yang diberikan ternyata hanya delapan puluh ribu.. Yang dua puluh ribu untuk dirinya sendiri.. Itu contoh kecil korupsi, Za..", kata ibu."Misalkan juga untuk membeli semen, seharusnya harga hanya tujuh puluh ribu rupiah. Tetapi dilaporkan berharga seratus ribu rupiah. Uang yang tiga puluh ribu untuk dirinya sendiri, itu juga korupsi Za..", kata ibu menyimak yang dikatakan ibu."Berarti kalau yang ditangkap itu pasti uangnya banyak ya, bu? Yang memakai baju orange itu...", tanya Faiza."Iya, tentu Za..", jawab ibu."Uang negara itu dipakai untuk membuat kaya dirinya sendiri. Bisa membeli mobil, membuat rumah yang bagus.. Nah itu sangat merugikan negara..", lanjut ibu.***"Nah, inti dari korupsi itu adalah tidak bersikap jujur Za.. Jika jujur, maka orang akan berhati-hati dalam bicara, bersikap dan lainnya..", kata ibu."Kamu bisa melatih kejujuran pada diri sendiri sejak kecil. Contohnya, disuruh membelikan minyak goreng. Kalau ada sisanya ya dikembalikan kepada ibu..", kata ibu memberikan contoh."Kalau dalam hal belajar, kamu harus berusaha datang tepat waktu di sekolah, tidak menyontek saat ulangan, tidak mencuri uang punya teman dan lainnya..", kata bapak menyambung perkataan ibu."Nah, kalau kamu sejak kecil selalu jujur, maka kalau kamu besar nanti juga akan berusaha berbuat jujur, Za. Jadi apapun nanti, kamu akan terbiasa jujur.. tidak mengambil yang bukan milikmu..", lanjut mengerti apa yang dikatakan ibu dan bapak. Ternyata, setiap orang harus bersikap jujur agar tidak korupsi. Kalau tidak jujur bisa ditangkap seperti orang-orang yang memakai baju orange. Faiza tidak mau menjadi seperti cerpen tentang keluarga. Foto Pexels Nisa memandang amplop-amplop yang dia pegang. Amplop terkecil bersih. Ada 20 Di atas meja ada uang sepuluh ribuan, dua puluh ribuan dan lima puluh ribuan. Di atas meja itu juga tergeletak buku kecil yang terbuka dan sebuah bolpoin.***"Sa, ini tolong dimasukkan ke dalam amplop-amplop ini..", pinta ibu."Dan ini ada buku catatan. Ini uangnya..", lanjut ibu Nisa menerima amplop, buku catatan dan sejumlah uang dari tangan ibu. Nisa waktu itu masih sekolah jenjang SD kelas lima. Nisa membaca catatan di buku ibu. Kemudian dia mendapati tulisan nama-nama yang tak asing. Dan sekaligus ada catatan nominal uang."Mengko nek wis diamplopi, tolong dikasihkan ke nama-nama itu ya..", pinta ibu."Nggih, bu..", jawab Nisa."Kita harus berbagi, Sa. Sedikit atau banyak rezeki yang kita miliki itu ada hak orang lain..", kata ibu."Dengan begitu harta yang kita miliki akan bersih, Sa. Percayalah dengan memberi, kamu tidak akan menjadi miskin. Justru kamu akan menjadi kaya.. Kaya hati, Sa", lanjut mendengarkan perkataan ibu sambil memasukkan uang-uang itu ke dalam amplop.***Nisa masih memegang amplop-amplop putih baru ukuran kecil itu. Masih teringat jelas nasehat dengan pemberian contoh langsung dari almarhumah ibunya."Alhamdulillah, ini tahun pertamaku mendapatkan gaji dari kerjaku. Dan pertama kali membagi ini untuk tetangga-tetanggaku yang kekurangan..", batin mulai memasukkan uang-uang miliknya ke dalam amplop. Sesuai dengan catatan, amplop A berisi berapa, amplop B berisi berapa dan seterusnya. Mungkin tak seberapa, tapi akan memberi manfaat bagi yang benar-benar dulu Nisa membantu ibunya, sekarang Nisa mengeluarkan sedekah ini dari hasil jerih payahnya sendiri. SebagaiGereja mini, keluarga harus memberikan bekal iman yang mendalam bagi setiap anggotanya khususnya dalam hal ini adalah anak-anak. Pengenalan pertama tentang Gereja atau iman Kristen justru terjadi dalam keluarga. Keluarga sebagai gereja kecil tidak lain sebuah tempat di mana kita mengenal iman dan merasakan sebuah persekutuan cinta. Cerpen Karangan RahmawatiKategori Cerpen Kisah Nyata Lolos moderasi pada 5 February 2018 Pagi ini aku sudah melakukan aktifitas seperti biasanya sebagai seorang ibu, kemudian aku menjemur pakaian dengan hanger. Sesaat seorang laki-laki yang menatapku dengan sinis, ya dia adalah kakakku yang bernama zacki, setelah itu dia memasuki kamarnya, setelah tidak lama terjadi percekcokan dengan istrinya. Aku hanya diam biasa saja tapi hatiku merasakan ada hal yang ganjal dengan mereka, aku sadar pertengkaran itu ada hubungannya denganku, aku di sini tinggal bersama ibuku dan selain ada aku, suami dan anakku di sini di rumah ini juga ada keluarga lain, ya itu kakakku dan anak istrinya, kami di sini hidup bersama. Kebersamaan kami jarang cocok, aku dan istri kakakku sangat berbeda, dia pendiam dan aku orangnya cuek. Awal pertengkaran kami adalah soal pekerjaan rumah, biasalah kami pun sering saling singgung, Ibuku sudah tua dan aku sebagai anak lebih banyak melakukan alktifitas rumah, hal yang sering menjadi masalah adalah dikala saat sibuk beres-beres istri kakakku lebih banyak santai santai, selama ini aku diam, dan jika aku mengeluh kepada ibuku, hanya pembelaan terhadap memantunya di hadapanku. Aku sering bersedih dan menangis di hadapan suamiku “Ayah kapan kita punya rumah sendiri, aku nggak betah tinggal di sini, selama ini aku selalu memgalah” dengan isak tangis di hadapan suami dan anakku. Suamiku adalah orang yang sabar ia hanya memeluk dan mengatakan “sayang sabarlah, bekerjalah dengan ikhlas, belajarlah sabar, itung-itung bantu mak”. anakku berumur 1,5 tahun ia tumbuh menjadi gadis kecil yang lincah dan sangat aktif, ia bernama deva. Kehidupan kami berjalan dengan seiringnya waktu, suamiku adalah seorang penjual kue, walaupun penghasilanya tidak banyak tapi kami bersyukur karena Allah sudah mberi rezeki yang halal. Setiap seminggu dua atau tiga kali suamiku bekerja berjualan kue, dan aku hanya di rumah merawat anak kami, aku merasa tidak betah di rumah dan hanya membuat sedih hati ini saja, karena ibu hanya menyanjung anaknya kakakku, anakku juga sama sama cucunya, aku sadar aku memang tidak banyak uang, suamiku bekerja dengan penghasilan pas pasan, tidak seperti kakakku yang uangnya banyak, yang lebih banyak memberi materi kepada ibuku. Aku memang tidak banyak materi tapi aku selalu ada saat ibu sakit, saat ibu membutuhkan aku, dan aku juga sadar aku hanya anak yang miskin yang tidak bisa memberi apapun kepada ibuku. Tapi bersyukur aku masih bersama anak dan suami yang selalu ada dan sayang kepadaku, suami yang selalu sabar yang selalu memasehatiku untuk jadi orang sabar. Setelah selama 1 tahun kami hidup campur dangan ibu ayah, kakak dan istrinya, banyak hal yang aku pelajari, menjadi orang yang mengalah, hati yang sedih aku belajar menahan kesedihan batinku ini. Setiap keluh kesah hanya aku curahkan kepada suamiku. Tidak seperti istri kakakku yang selalu mengadu ucapan apa yang selama ini sering aku kesalkan terhadap dia, awal pertengkaran yang memicu karena ulah tetangga yang suka mengadu domba, hingga pecahkan amarah kakakku terhadap aku di hadapan suami dan ibu pagi itu. Sungguh hati ini sakit ia memakiku dengan ucapan yang menyakitkan, ibu menagis dan berkata “sudah cukup tidak usah bertengkar, biarlah orang lain bicara apapun tidak usah didengarkan, orang lain hanya akan merusak rumah tangga kita”. Tapi aku memang sudah tidak tahan harus terpaksa tinggal bersama, aku ingin punya rumah sendiri tapi aku tidak punya uang, aku anak bungsu dari enam saudara. Anak yang lainnya sudah menikah dan sudah punya rumah sendiri. Aku dan kakakku yang masih tinggal bersama ibu, kakakku bekerja di sebuah perusahaan tambang. Saat ini aku hanya bisa bersabar semoga aku dan suamiku bisa mendapat pekerjaan dan semoga Allah memberi kami rezeki agar bisa cepat membuat rumah. Aamiin Cerpen Karangan Rahmawati Facebook Nyonya Sobryan Cerpen Keluarga Kecilku merupakan cerita pendek karangan Rahmawati, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Senandung Untuk Ibuku Oleh Ade Zetri Rahman Masih ingatkah kau dongeng tentang Malin Kundang, sang anak durhaka itu? Tentu kau masih ingat bukan, tak mungkin kau tak tahu karena cerita, itu rutin dijadikan dongeng pengantar tidur Berbahagialah! Oleh Fitri Oktavia Annaja Kebahagiaan itu kadang egois, mungkin kita tak akan peduli dengan siapapun yang akan terluka. Yang penting itu kita bahagia dan merasa puas. Tidakkah kita berpikir ada orang lain yang Kemana Antingku Oleh Rita Riyanti Liburan panjang semester genap telah usai, hampir 2 bulan aku bisa menikmati liburan di kampung halaman setelah 1 semester menuntut ilmu di kota pelajar jogja. Kebetulan nilaiku tidak ada Senja di Imajinasiku Oleh M. Naufal Hanif Musyafa Hari sudah mulai malam. “Aku pasti bakal telat karena ekskul ini” gumamku. Tapi aku hanya berjalan santai ke stasiun sambil melihat keadaan kota ini. Jam sudah menunjukkan pukul Mama, Tuhan dan Hidup Oleh Angelica Angie Orang baik yang selalu bersyukur akan menjadi tokoh yang serba kekurangan dan teraniaya, sedangkan orang jahat akan menjadi tokoh dengan kekayaan berlebih namun angkuh, dan enggan memikirkan sesama-nya. Jika “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
PosterFilm Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) adalah film bertema keluarga yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film yang mulai tayang di bioskop Indonesia pada Januari 2020 ini diadaptasi dari novel karya Marchella FP dengan judul yang sama.
Jakarta - Bunda suka membacakan dongeng pada anak? Aktivitas yang satu ini memiliki banyak manfaat positif, lho. Menurut YaeBin Kim, parenting and family literacy specialist di University of Nevada Cooperative Extension, dongeng bisa diberi ke anak bahkan sejak mereka di dalam dan Ayah bisa mendongeng hal-hal sederhana saat mereka masih bayi dan batita. "Seperti pengalaman Anda hari itu, cukup jelaskan dengan bahasa sederhana. Atau, orang tua juga bisa mendongeng tentang hal-hal di keluarga ketika sedang berlibur," kata Kim."Sisanya, orang tua bisa mendongeng berbagai macam hal untuk sang anak," sambungnya dalam jurnal Family Storytelling and the Benefits for Children. Kali ini HaiBunda akan memberikan daftar dongeng anak dari legenda cerita rakyat nusantara. Siapa tahu dengan membacakan dongeng dari legenda cerita rakyat, anak bisa tertarik belajar kebudayaan Indonesia lainnya. Simak ulasannya di bawah ini ya1. SangkuriangSangkuriang menjadi cerita rakyat turun-temurun di Tanah Sunda. Sangkuriang bercerita mengenai keinginan seorang anak yang mencoba mempersunting ibunya sendiri. Sang ibu, Dayang Sumbi sebenarnya adalah seorang bidadari yang berperawakan awet boleh menikahi Dayang Sumbi asal memenuhi syarat, namun digagalkan oleh Dayang Sumbi sendiri. Kisah Sangkuriang ini menjadi asal-usul Gunung Tangkuban Perahu. Pesan moral yang dapat diambil dari Sangkuriang adalah agar anak tidak boleh sombong, harus berbuat baik, dan pandai menahan hawa Malin KundangMalin Kundang merupakan cerita rakyat Sumatera Barat. Malin Kundang adalah anak seorang janda bernama Mande Rubayah. Saat besar, Malin pergi merantau dan kembali dengan istrinya. Rupanya Malin berbohong, ia menyebut ibunya bukan seorang janda, melainkan dari keluarga dengan istri, Malin tak mau mengakui ibunya itu. Dikutuklah Malin Kundang menjadi batu. Pesan moral yang bisa disampaikan ke anak adalah hormati orang tua dan jangan durhaka ke orang tua terutama Timun MasTimun Mas adalah cerita rakyat Jawa Tengah. Timun Mas adalah gadis cantik yang lahir dari buah timun berwarna emas. Buah timun itu ditanam oleh seorang janda tua bernama Mbok Srini, yang sebelumnya mendapat petunjuk dari raksasa dalam itu menyuruh Mbok Srini untuk menanam biji timun. Apabila lahir seorang anak dari timun dan anak itu tumbuh besar, raksasa akan kembali memintanya untuk menjadi santapan. Namun, pada akhirnya dengan usaha keras, Timun Mas berhasil moral yang terkandung adalah bahwa dengan usaha dan kerja keras, segala rintangan dan cobaan dalam hidup ini akan berujung ibu dan anak/ Foto Getty Images/ibnjaafar4. KancilKancil menjadi tokoh paling populer di antara tokoh dongeng anak Indonesia. Dongeng Kancil ada banyak, Bunda. Mulai dari Kancil dan Buaya, Kancil dan Harimau, hingga Kancil dan moral yang terkandung dalam dongeng Kancil adalah jangan pernah menganggap remeh seseorang yang kecil. Jika ia memiliki kecerdasan bukan berarti ia tidak mampu melakukan sesuatu, Bunda. Ya, seperti si Kancil Bawang Merah Bawang PutihBawang Merah Bawang Putih berasal dari cerita rakyat Riau. Bercerita tentang dua orang gadis cantik, kakak beradik yang memiliki sifat yang bertolak belakang. Bawang Merah memiliki sifat yang negatif yaitu malas, sombong, Bawang Putih memiliki sifat positif seperti rendah hati, tekun, rajin, dan jujur. Keduanya hidup dengan ibu tiri yang ternyata juga memiliki sifat seperti Bawang Merah. Pesan moral dalam dongeng ini adalah jadilah pribadi yang baik seperti Bawang Putih, karena kebaikan membawa manfaat untuk Ande-ande LumutAnde-ande Lumut adalah cerita rakyat Jawa Timur. Berkisah tentang Pangeran Raden Panji Asmarabangun yang kabur dari istana Kerajaan Kediri untuk mencari calon pramaisurinya, Putri Sekartaji dari Kerajaan Jenggala. Pangeran mengganti namanya menjadi Ande-ande Lumut, sementara Putri Sekartaji mengubah namanya Klenting keduanya pun dipertemukan walau jalannya tidak mulus. Pesan moral dari legenda cerita rakyat Ande-ande Lumut ini adalah anak yang baik akan mendapat kebahagiaan dan kesuksesan di kemudian hari. Anak yang berperilaku buruk akan mendapatkan kesedihan di masa Keong MasKeong Mas adalah legenda cerita rakyat Jawa Timur. Mengisahkan tentang Candra Kirana, putri Kerajaan Daha yang ingin dilamar oleh pangeran tampan, Raden Inu Kertapati. Sayangnya, Candra Kirana disingkirkan oleh Dewi Galuh karena merasa Kirana menjadi Keong Mas berkat penyihir suruhan Dewi Galuh. Saat menjadi keong, ia dipelihara oleh seorang nenek. Kabar ini pun berembus ke telinga Pangeran dan mencari Candra Kirana. Keduanya pun akhirnya moral dari dongeng Keong Mas adalah perbuatan jahat yang ditutupi akan terbuka juga. Tidak iri hati dan selalu berbuat baik akan membuat kita banyak banget ya pesan moral yang bisa kita dapatkan dari cerita atau dongeng di atas. Semoga bermanfaat ya, juga video manfaat mendongeng pada anak[GambasVideo Haibunda] aci/rap Terkadanganak-anak juga meraskan stress jika selalu bermain di dalam rumah. Solusi paling aman adalah kita ajak anak-anak kita mengunjungi arena bermain . arena bermain seperti ini, biasanya disukai oleh bunda" yg anaknya berusia di bawah 2 tahun. Sedangkan untuk anak" diatas 2 tahun, biasanya mereka akan lebih aktif dan memilih permainan yg

“Betapa kaget ketika Wurry Srie tahu bahwa jejaka di hadapannya adalah seorang santri.” Ketika membaca buku Catatan Kecil untuk Keluarga, saya teringat sebuah quotes kawan ghibah saya. “Kata orang, pengalaman adalah pelajaran paling mahal. Namun kita tak harus membayar mahal bila bisa belajar dari pengalaman orang lain, kan?” Kata-kata dari kawan ghibah saya yang merupakan ibu-ibu itu saya kira sangat cocok ditujukan untuk buku Catatan Kecil untuk Keluarga karya Wurry Srie ini. *** Wurry Srie adalah seorang ibu rumah tangga yang suka menulis sejak kecil. Dia suka menuliskan catatan ringan sehari-harinya di platform media sosial. Buku Catatan Kecil untuk Keluarga ini merupakan kumpulan esai pilihan tentang parenting. Esai-esai tersebut sebelumnya sudah tayang di media online nasional. Benang merah dari catatan Wurry Srie adalah tentang keluarga sehari-hari. Tentunya, apa yang Wurry Srie tulis juga tidak ndakik-ndakik dan ngadi-ngadi. Ketika membuka buku ini, saya langsung tertuju pada judul tulisan pertama dengan judul, “Anak Nakal Haruskah ke Pesantren?” Saya pun teringat masa-masa sebelum saya nyantri. Saya kira anak nakal memang harus dimasukkan pesantren agar menjadi baik. Namun setelah nyantri, saya mendapati bahwa hal itu bukanlah hal yang diharuskan. Wurry Srie membagikan pengalamannya ketika dalam perjalanan antarkota ia menjumpai sosok jejaka tanggung dengan pakaian jaket jeans, celana pendek, dan berambut plontos. Sosok muda itu mencuri perhatiannya. Hatinya terusik untuk melontarkan beberapa pertanyaan. Betapa kaget ketika Wurry Srie tahu bahwa jejaka di hadapannya adalah seorang santri. Namun ada hal yang lebih mengejutkannya lagi. Ketika diajak shalat, jejaka itu menolak ajakan Wurry Srie dengan alasan tidak membawa perlengkapan sholat. Dari kejadian itu Wurry Srie belajar memahami bahwa orang tua tetap menjadi nomor satu dalam pembentukan watak anak. Sementara pesantren hanyalah sarana pembantu. Idealisme Orangtua Lalu, yang tak kalah menarik adalah esai kedua dengan judul “Ketika Buah Hati Menuju Masa Akil Balig”. Dalam cerita sederhananya, Wurry Srie menjelaskan bagaimana kita harus menyikapi ketika buah hati menuju akil dan balig. Tak hanya dua esai tersebut, tentunya masih banyak lagi cerita menarik lainnya yang tak mungkin saya tuliskan di sini agar Anda bisa membacanya sendiri. Buku ini memang berisi tentang keluarga. Meski begitu, ia sangat penting dimiliki oleh semua kalangan. Termasuk jomlo seperti saya yang kelak juga akan berkeluarga. Buku setebal 140 halaman ini berisi 25 tulisan Wurry Srie yang ditulis dengan bahasa sehari-hari dengan cerita yang mengalir dan begitu mudah dipahami. Kita bisa membacanya dari mana saja tak perlu membacanya secara berurutan karena setiap judul memiliki cerita yang berbeda. Sebagai buku pertama Wurry Srie, tentu ada beberapa kekurangan minor dalam buku Catatan Kecil untuk Keluarga. Salah satunya ada satu tulisan yang keluar dari tema pembahasan tentang keluarga atau parenting. Yakni tulisan yang berjudul “Toleransi yang Tergerus Lantunan Tadarus”. Alih-alih berbicara tentang anak atau keluarga Wurry Srie justru membicarakan toleransi dalam lingkup yang terlalu luas hingga keluar dari benang merah buku ini. Meski begitu, tulisannya tetap mengasyikkan untuk dibaca. Ada salah satu hal yang saya pahami ketika membaca buku ini. Orang tua memang selalu ingin menjadi yang sempurna dalam mendidik anak, bahkan ingin menjadikan anaknya sesuai idealisme mereka. Banyak orang tua selalu mengejar kesempurnaan anaknya. Mereka berharap mampu menjadikan anaknya menjadi yang terbaik. Sampai pada suatu titik, kadar harapan yang berlebihan justru menempatkan harapan orangtua menjadi tuntutan. Hal itu akhirnya hanya membuat anak terlihat kurang terus-menerus. *** Seperti kata Mas Iqbal Aji Daryono, hubungan antara anak dan orang tua adalah medan luas tempat belajar dengan limpahan ilmu yang tiada habisnya. Anak-anak memang belajar, tetapi ternyata orang tua juga terus belajar. Tanpa membayar mahal, saya pun belajar banyak hal dari buku ini. Saya yakin pelajaran yang saya dapat dari buku ini kelak berguna bagi saya yang kini masih seorang laki-laki yang cuma bisa ngurus anak kucing. Judul Buku Catatan Kecil untuk Keluarga Penulis Wurry Srie Editor Bhagaskoro Pradipto Tebal viii+ 140 hlm. ; 14 x 20 cm. ISBN 978-623-5663-38-8 Tahun terbit September 2022 Penerbit Galuh Patria Muhamad Ulinnuha, santri lajang yang cuma bisa ngurus anak kucing. [red/zhr/brsm]

Sayapernah mengalami hal gaib semasa saya kecil. Dulu saya tinggal di sebuah rumah kontrakan berupa gubuk reot bersama nenek, ayah dan ibu, dan kaka saya. Banyak cerita aneh yang saya alami. rumah yang kami kontrak adalah rumah seorang kuncen kuburan keluarga jadi di belakangnya ada kuburan keluarga dan sangat dekat dengan kebun bambu.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ini cerita tentang keluarga ibu Dia, salah seorang dhuafa yang sedang diuji oleh Allah, dengan kerasnya hidup dan sulitnya ekonomi yang dialami oleh beliau dan keluarga. Bu Dia hanyalah seorang ibu rumah tangga seperti pada umumnya, sedangkan suami -Pak Syaifudin- kesehariannya hanya bekerja sebagai tukang maaf sampah, yang tugasnya mengumpulkan sampah-sampah lalu kemudian dibawa ke TPA setempat, yang kita tau semua besarnya gaji pekerjaan itu tidaklah menjadi cukup memprihatinkan adalah adanya lima buah hati dalam keluarga tersebut, dan rentang usianya pun berdekatan. Dimulai dari anak pertama yang masih berada di jejang kelas 3 SD, kemudian anak kedua yang saat ini masih TK. Lalu adiknya, anak ketiga yang saat ini masih PAUD, yang akan di susul adiknya -anak keempat- di tahun depan. Dan anak bungsu dari Ibu Dia masih berusia balita, dan mirisnya namanya pun belum terdaftar di dalam Kartu Keluarga. Bisa kita bayangkan bagaimana perjuang dari keluarga Bu Dia dan suami dalam menghudupi kebutuhan sehari-hari, ditambah lagi adanya biaya untuk pendidikan anak-anaknya. Beruntung saat ini SPP untuk jenjang pendidikan tinka SD sdh disubsidi oleh pemerintah. Setidaknya itu bisa menjadi peringan bagi Bu Dia. Dengan kondisi seperti itu, merupakan hal yang wajar apabila tunggakan Bu Dia dimana-mana dan mulai menumpuk, terutama untuk biaya sekolah TK dan PAUD. Hal itu yang terjadi dengan keluarga beliau, yang menjadikan Bu Dia beserta istri hendak berencana untuk menghetikan proses kegiatan sekolah sang anak, terutama yang saat ini menduduki jenjang TK, dikarenakan tunggakan yang sudah menumpuk dan juga ada rasa malu dan khawatir nanti akan menganggu psikis sang anak. dok. Beruntung pihak sekolah setempat, TK Dharma Wanita Persatuan Balearjosari bertindak cekatan dan mengharap agar Bu Dia tidak menghentikan seklah anaknya, demi perkembangan dan pendidikan sang buah hati. Dan Alhamdulillah setelah kepala sekolah berkoordinasi dengan LAZ Nurul Hayat Malang, akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk bersinergi dan membantu keluarga Bu Dia, dalam hal pelunasan tunggakan SPP dan juga kelengkapan sekolah seperti buku, seragam dan alat sekolah lainnya. dok. Tak lupa pula kabar bahagia ini kami sampaikan ke Bu Dia dan keluarga, beserta juga anak-anaknya dengan harapan ini semua bisa menjadi pelecut semangat untuk keluarga Bu Dia pada khususnya, dan juga untuk kita semua pada umumnya, bahwa segala sesuatu yang menimpa kita itu adalah rencana Allah, dan Tuhan tidak akan pernah diam meninggalkan kita, selama kita selalu ingat kepadaNya. Lihat Sosbud Selengkapnya
Keluargadalam bahasa jepang disebut dengan かぞく (kazoku ). Secara keseluruhan, saya sangat bersyukur memiliki semua anggota keluarga saya di dalam kehidupan saya.) itulah dia dua contoh cerita mengenai keluarga dalam bahasa inggris yang berada dalam dua bentuk, lisan dan tulisan. Goresan “Tulungagung Adventure” “Tulungagung Adventure Klik
Cerpen tentang keluarga ini merupakan contoh dari hasil karya saya sendiri. Ada banyak makna yang terkandung dalam cerpen tentang keluarga. Akan ada banyak kisah jika berkenaan dengan keluarga. Buat kamu yang saat ini masih merasa bingung mau nulis cerpen tapi bingung mau mulai dari mana, ini mungkin akan jadi salah satu referensi yang bisa kamu jadikan contoh. Kerangka Cerpen Tentang Keluarga Cerpen dibuat dengan menggunakan kerangka tertentu. Dalam penulisannya tentu harus menggunakan kerangka. Tujuannya yaitu untuk memperjelas penulisan novelnya. Selain itu, juga untuk membuat cerita dalam novel itu lebih mudah ditulis. Dilansir dari berikut adalah contoh kerangka novel cerpen keluarga Tema Kasih sayang seorang ayah kepada anaknyaTokoh dan Penokohan Fatimah rajin, berbakti, dan baik hatiAyah penyayang, pekerja kerasIbu penyayangPak cik Hasan baikKerangka Perkenalan / EksposisiFatimah adalah seorang anak dari keluarga kuli penambang timah yang miskinFatimah memiliki 3 adik dan ia harus merawatnyaFatimah adalah murid kelas 6 sekolah dasarAyah Fatimah adalah seorang pekerja keras yang menyayangi anak-anaknyaKonflikFatimah bercita-cita menjadi seorang guru bahasa InggrisAyah Fatimah ingin membelikan kamus untuk anaknya tersebutAyah Fatimah berusaha sekuat tenaga mencari uang untuk membeli kamusDengan bekerja keras ayah Fatimah dapat membeli kamusKlimaksFatimah sangat senang dengan pemberian ayahnyaFatimah berusaha berterima kasih kepada ayahnyaAyah Fatimah meninggal karena longsorAnti klimaksFatimah sangat terluka dengan kepergian ayahnyaFatimah harus meninggalkan sekolahnya untuk bekerjaPenyelesaianFatimah mengerti betapa pentingnya ayah dalam hidupnya Namun kerangka ini tidak ada di contoh cerpen tentang keluarga di bawah ya. Karena cerpennya sendiri tidak bisa saya tampilkan disini. Ini hanyalah kerangkanya saja. 5 Contoh Cerpen Tentang Keluarga Dan berikut ini adalah contoh isi atau cerpennya saja tanpa menggunakan kerangka cerpen. Contoh kerangka cukup di atas saja ya, berikut adalah contoh cerpen tentang keluarga. 1. Cerpen Tentang Keluarga Bahagia “KELUARGA ADALAH SEGALANYA” Aku bernama Haikal aku memiliki keluarga yang cukup lengkap. Ada ayah, ibu dan kakaku. Kami tinggal di sebuah kota di Bandung. Dan ayahku bekerja sebagai seorang pelaut. Ayah pergi bekerja dan pulang tiga bulan sekali bukan hal mdah bagi kami selalu terpisah jarak dan waktu. Ketika aku kecil aku selalu menangis saat mengantar kepergian ayah untuk berlayar. Aku selalu menghalangi jalannya. Dan itu selalu membuat matanya berkaca-kaca. “Ayah pergi demi kalian anak-anaku, demi ibu dan demi masa depan kita”. Setiap tiga bulan terakhi aku selalu menunggu ke datangan ayah bahkan aku selalu tertidur di ruang tamu untuk menanti kehadirannya. Bukan oleh-oleh yang kami buru. Tapi harum tubuh ayah yang kami rindukan. Seperti saat ini pukul ada yang mengetuk pintu“tok..tok..tok Assalamualaikum”. Kami menjawab sambil berhamburan ke depan pintu. Setelah terlihat sosok gagah itu kami langsung berhamburan kepelukannya merasakan harum bau tubuhnya dan melepaskan rindu yang kian menggebu akhirnya terlepaskan. Keesokan harinya merupakan momen yang kami tunggu untuk sekedar berkumpul menikmati secangkir teh atau sarapan bersama dan itu hanya ada waktu satu minggu. Setelah itu ayah akan pergi lagi selama tiga bulan untuk bekerja memenuhi keperluan dan masa depan kami. Waktu sebentar itu merupakan kebahagian yang teramat sangat untuk kami. Baca juga Cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari 2. Cerpen Tentang Keluarga Sederhana SEDEKAH SEDERHANA Namaku Mariyam aku tinggal di sebuah pedesaan di Jawa Barat. Ayah ku bekerja sebagai guru ngaji di kampungku. Dan ibuku seorang penjahit. Kami berkehidupan sangat sederhana. Aku bersekolah di SD Negri dekat dengan kampungku, setiap hari aku mengambil dagangan dari mpok yuni untuk di titipkan di warung-warung sambil berangkat sekolah. Dan pulangnya aku akan menagih hasil simpanan di warung-warung tersebut. Pekerjaan ini untuk meringankan kedua orang tuaku agar tidak memberikan uang jajan. Namun ada salah satu ajaran yang di ajarkan oleh ayah ibuku yang sampai saat ini selalu teringat yaitu sedekah subuh. “Sedekahlah saat waktu subuh, karena pada waktu subuh akan datang malaikat yang memohonkan dua permohonan. Yang pertama tambahkanlah rezeki orang yang menunaikan sedekah subuh dan bangkrutkanlah orang yang menahan hartanya dan tidak bersedekah.” Itu merupakan nasihat dari sang ayah ketika selesai melaksanakan shalat subuh. Aku ibu dan ayah mempunyai tempat sendiri-sendiri untuk menyimpan sedekah subuh kami. Dan amalan itu telah kami amalkan sampai usiaku tiga puluh tahun dan kini orang tuaku telah tiada namun nasihatnya masih kami amalkan dan sangat luar biasa. Kehidupan kami begitu damai dan tentram meski kami tidak kaya namun setiap rezeki yang kami dapatkan terasa berkah dan nikmat. Karena kunci kenikmatan adalah rasa syukur. Kesederhanaan yang diajarkan orang tua kami begitu sangat berarti untuk kami menjalani kehidupan duniawi yang hanya sebentar ini. Kelapangan rezeki, tentram hidup, banyak saudara dan damai. 3. Cerpen Tentang Keluarga yang Tidak Harmonis TAK SEIA SEKATA Apa yang kamu harapkan dari keluarga yang di sebut harmonis? “Aku sering mendengar kata harmonis di dalam sebuah ikatan keluarga. Mungkin perasaan orang tua yang sayang anaknya, anak yang menghormati orang tuanya, adik kakak yang saling menyayangi.” Itu hanya khayalan. Diary 12 november 2013 Ku akhiri curhatanku di buku dyary kumal kesayanganku ini. Aku Tiara merupakan seorang anak bungsu dari ibu bernama Evi dan Ayah bernama Tono. Dulu mereka ayah ibuku yang selalu memberikan perhatian saat usiaku 8 tahun. Ya tepat 8 tahun yang lalu keluargaku masih bahagia dan baik-baik saja. Setiap ayah dan ibu bertengakar tiada permintaan maaf dari kedua belah pihak karena saling gengsi untuk meminta maaf duluan. Dan mereka hidup bersama lagi seperti tak terjadi apa-apa. Namun, itu telah berubah saat Ayah selalu asyik bercengkrama dengan hp nya. Bahkan aku sering mendengar ayah berhaha-hihi dengan temannya di hp tersebut. Ibuku sudah bosan menegurnya dia telah memilih diam. Suatu saat ibu menemukan Whatsap ayah dengan perempuan lain dengan kata-kata yang tak senonoh dilontarkan oleh lelaki yang telah memiliki istri. Ibu marah besar, dan berakhir dengan memasukan baju-bajunya dan bajuku ke dalam koper dan bersiap pergi dari rumah itu. Ayah berteriak sambil menahan amarah “silahkan pergi aku juga sudah bosan dengan sikapmu, kamu yang dulu juga pernah berselingkuh tapi aku bersikap biasa. Aku hanya marah sesaat. Jika kamu memilih pergi silahkan kita memang sudah tak seia sekata, kita sudah memilki kebahagiaan lain dan itu bukan di sini” Ternyata komunikasi di antara mereka tidak terjalin dengan baik tak ada yang ingin meminta maaf duluan dan menyelesaikan masalah sampai tuntas. Tapi masing-masing menyimpan sakit yang sama namun terpendam. Sehingga akhirnya meledak dan membuat buah hati menjadi korban atas keegoisan masing-masing. 4. Cerpen Tentang Keluarga Kecilku KELUARGA KECILKU Namaku Andrian aku seorang anak dari ayah bernama Andri dan ibuku bernama Tia. Usiaku sudah mencapai hampir kepala tiga dan aku sudah berniat ingin menikah. Dari tiga puluh tahun yang lalu keluarga kecil kami tidaklah berubah. Karena aku merupakan anak tunggal Ayah dan Ibu kami selalu bertiga. Dan sampai saat ini jumlah kami tidak bertambah. Di usia ayah dan ibu sudah mulai menua. Mereka menginginkan aku untuk tetap tinggal bersama mereka. Ayah bilang keluarga kecil kita tak akan pernah terpisah. Ayah dan ibu tidak memiliki sanak saudara. Aku tidak pernah bertemu dan mengenalnya. Dan memang tidak ada. Sehingga kami benar-benar sebuah keluarga kecil. Kecil jumlahnya namun cinta dan kasih sayang kami begitu banyak dan besar jumlahnya. “Bentuklah keluarga kecilmu di dekat kami nak biar kita tetap bersama-sama”. Itulah pesan ayah ibuku ketika akan menjelang pernikahan berlangsung. Aku telah menemukan wanita yang tepat yang akan mengukir keluarga kecil lainnya di sini melanjutkan kisah keluarga kecilku. Baca juga 5 Cerpen Singkat Bermakna Tentang Kehidupan 5. Cerpen Tentang Keluarga yang Hancur KEPUTUSANMU MEMBUAT KITA HANCUR Ting… ponselku berbunyi ada pesan masuk “Nis, ini ayahmu kan? Sedang mengetik….. Itu adalah pesan Whatsap dari sahabatku Adila. Aku masih menunggu sambil penasaran apa yang dia ketik di pesan selanjutnya. Ting Dia mengirimkan sebuah photo bukan hanya satu tapi sampai dua puluh. Dan aku bergetar meilhat photo-photo tersebut. Itu… photo ayahku bersama wanita yang menggendong bayi dan wanita itu cukup sangat muda mungkin di atasku dua tahun. Namaku Anisa aku seorang mahasiswa kedokteran semester akhir. Ayahku bernama Handoko seorang pembisnis restoran dan membuka cabang di berbagai kota. Ayahku sangat cukup tampan dan gagah meski sekarang sudah mendekati usia kepala lima. Bukan hanya gagah tapi ayah yang seorang pembisnis memang selalu di dekati banyak wanita. Ibuku bernama Karmila wanita cantik dan masih energik di usianya yang kini hampir 48 tahun. Dan dia hanya menjadi seorang ibu rumah tangga biasa. Selama ini ibuku tidak menaruh curiga bahwa ayah memiliki wanita idaman lain. Karena ayah selalu bersikap romantis terhadap ibu meski sering pergi ke luar kota. Dia selalu royal terhadap aku dan ibuku. Kasih sayangnya tidak pernah berkurang selalu memberikan apapun yang aku mau. Dan dari kabar sahabatku aku mulai tahu dan membicarakannya dengan ibu. Terjadilah perang dunia antara ayah dan ibu. Ibu minta cerai karena tidak mau di madu. Dan ternyata ayah sudah menikah tiga tahun yang lalu saat di kota Bandung. Dan kini telah memiliki bayi berusia satu tahun dan berjenis kelamin laki-laki itu adalah impian ayah sejak dulu. Dan kini ayah lebih memilih perempuan itu di bandingkan aku dan ibuku. Terdengar kabar ayah mengalami kebangkrutan yang cukup parah sehingga menjual semua aset-asetnya termasuk rumah kami. Keluarga kami menjadi hancur dan aku tak bisa melanjutkan pendidikanku karena tak ada lagi biaya. Ternyata beda istri beda rezeki Akhir Kata Cerpen tentang keluarga ini ada banyak banget contohnya. Intinya, cerpen tentang keluarga ini adalah cerita pendek yang dilatarbelakangi oleh masalah keluarga. Kamu juga mungkin punya cerita dalam hidup kamu yang ingin dijadikan cerpen. Kamu bisa kok terbitkan cerpen kamu di halaman blog ini. Gratis gak perelu biaya sama sekali.
Komik'Rumah Mice' Segera Terbit, Bercerita Tentang Kehidupan Nyata Sebuah Keluarga Kecil Komik 'Rumah Mice' adalah cerita yang mengacu pada kehidupan nyata dalam sebuah keluarga kecil. Jumat, 24

Saya mempunyai keluarga yang beranggotakan 5 orang. Kedua orang tua saya berasal dari dua kota yang berbeda namun kota tersebut tetap terletak di Pulau Jawa. Ayah saya berasal dari dari kota Jogja yang bernuansa Jawa klasik karena memang di kota itu didirikan sebuah keraton kerajaan yang dikelilingi tembok pembatas keraton yang berwarna putih. Sedangkan Ibu saya berasal dari kota pahlawan yang bernama Surabaya. Tugu Pahlawan berdiri kokoh di tengah – tengah jantung kota Surabaya. Walaupun berbeda kota, kedua orang tua saya saling dipertemukan satu sama lain dan pada akhirnya menuju sampai ke jenjang pernikahan. Ayah saya bernama Aloysius Pramuji, sedangkan Ibu saya bernama Lucia Yuniastuti Ratrianti. Lalu setelah beberapa tahun menikah, Pada tahun 1992 bulan Desember kedua orang tua saya melahirkan anak sulung dan Dia yang terlahirkan juga merupakan salah satu kakak perempuan saya yang bernama panjang Giovanni Dessy Autriningrum. Kakak perempuan saya yang pertama biasa dipanggil dengan nama panggilan ” Vanni “. Oh ya, Ayah saya memberikan nama ” Austriningrum ” karena pada saat itu, Ayah saya sedang belajar menuntut ilmu dan merantau ke Austria di negeri Eropa. Kedua orang tua saya juga berharap dengan diberikannya nama itu, supaya kelak nanti Kakak perempuan saya itu juga dapat menuntut ilmu setinggi – tingginya hingga ke negeri Eropa Belum sampai 3 tahun, tepatnya tahun 1994, Ibu saya melahirkan anak perempuan lagi yang bernama panjang Veronica Ajeng Larasati. ” Ajeng ” merupakan sebuah nama panggilan kakak perempuan saya yang kedua. Kedua orang tua saya memberikan nama baptis ” Veronica ” karena Veronica adalah seorang gadis yang mengusap darah Yesus ketika jalan salib perjalanan menuju puncak Golgota. Kedua orang tua saya berharap agar suatu hari nanti Kakak perempuan saya yang kedua dapat lebih peduli kepada orang lain dan menolong bagi sesama yang malang karena menderita. Dari 1994 sampai 1998, lalu kedua orang tua Saya melahirkan seorang anak perempuan yaitu Saya sendiri. Saya dilahirkan pada tahun 1998, dimana pada tahun itu juga menjadi masa genting bagi negeri pribumi Indonesia karena masa reformasi. Masa reformasi untuk menggulingkan rezim orde baru Soeharto yang memerintah Indonesia selama 32 tahun. Bahkan di kala itu banyak mahasiswa dari universitas terbaik Indonesia yaitu mahasiswa UI, ITB, dan Trisakti sedang melakukan demontrrasi secara besar – besaran. Harga kebutuhan pokok pada masa itu juga melonjak tinggi karena inflasi. Kedua orang tua saya menamakan diri saya Cicilia Arum Sekar Rinakit. Arti nama panjang tersebut adalah bunga yang dirangkai yang mempunyai bau yang harum. Tetapi kebanyakan orang memanggil saya dengan nama ” Sekar ” supaya kelak nanti orang – orang di sekitar lebih mudah mengenal dan mengakui keberadaan saya di dunia ini. Keluarga saya terdiri dari lima orang anggota. Lima orang yang dilahirkan di kota berbeda. Lima orang yang memiliki lima sikap yang berbeda. Lima orang yang menyukai dunia yang berbeda. Lima orang yang mempunyai kebiasaan yang berbeda pula. Ayah saya dulu pernah bekerja menjadi guru dan sekarang bekerja sebagai pengawas pendidikan. Sebelumnya , Ayah saya pernah menggali ilmu di perguruan tinggi yang bernama UNESA. Karena memang Ayah saya menyukai dunia pendidikan dan tidak heran jika Beliau pernah berprofesi sebagai guru. Sedangkan Ibu saya menyukai dunia sekretariatan sehingga Beliau pernah berprofesi sebagai sekretaris. Ibu saya pernah menempuh jenjang pendidikan di universitas katolik Widya Mandala. Kakak perempuan saya yang bernama Vanni sebagai penyuka dunia ilustrasi kini sudah lulus kuliah dari jurusan Hubungan Internasional UNAIR dan bekerja menjadi aktivis di Lembaga Swadaya Masyarakat yang berwawasan lingkungan. Sedangkan kakak perempuan saya yang bernama Ajeng penyuka dunia fashion kini masih kuliah di jurusan Desain Produk ITS. Saya sendiri kini juga akan menjajaki dunia perkuliahan namun sedang mencari jawaban yang pasti dimana nanti saya akan menuntut ilmu pengetahuan lebih dalam lagi. Saya sendiri menyukai dunia sastra karena di dunia sastra semua hal dapat dijadikan sebuah kata – kata. Lalu kata – kata itu sendiri juga dapat mengubah dunia. Saya sendiri yakin kalau tentang itu. Untuk urusan selera musik, Keluarga kecil saya juga mempunyai selera musik yang berbeda – beda. Ayah saya menyukai musik khas jawa yaitu campursari dan klenengan. Ibu saya menyukai musik nostalgia yang selalu di putar di radio Wijaya pada saat pagi hari. Kedua kakak perempuan saya menyukai lagu Indie dan Folk. Sedangkan saya sendiri sempat menyukai musik populer seperti musik EDM Electronic Dance Music yang biasanya dimainkan oleh DJ. Betapa bertolak belakangnya selera musik yang Kami berlima miliki. Walaupun kadang kedua orang tua saya mendikte anak – anaknya bagaikan seorang diktator namun tingkat kediktatorannya masih dapat ditolerir. Beribu – ribu terima kasih saya berikan kepada orang tua saya yang mendidik dan menjadikan saya menjadi orang seperti ini. Yang terpenting Saya tidak tinggal atau hidup di keluarga royal Jawa yang terlalu feodalis seperti yang dialami oleh Raden Ajeng Kartini. Tidak hidup dan tinggal di keluarga yang terlalu fanatik. Walaupun saya bukan berasal dari keluarga royal, borjuis, maupun elit, namun saya merasa terberkati, bahagia, dan beruntung memiliki mereka semua. Karena melalui itu saya belajar untuk selalu menerima konditsi, keadaan, dan situasi bahwa kita hidup di dunia ini tidak selalu mapan. Belajar untuk menerima kelemahan dan kelebihan keluarga saya. Saya mengira kalau keluarga saya itu cukup religius dan cukup demokratis. Keluarga yang terbaik dan ideal bukan hanya diperuntukkan bagi keluarga dari kalangan royal, elit, maupun borjuis. Saya sangat membantah stereotipe tersebut. Bagi saya, Keluarga yang terbaik dan ideal itu keluarga yang demokratis. Karena memang setiap keluarga maupun setiap anak itu mempunyai jalan hidup, pilihan hidup, dan prinsip hidup yang berbeda – beda. Saya lebih memilih untuk lebih baik memilih untuk tinggal di keluarga dari kalangan menengah yang demokratis daripada dari kalangan keluarga borjuis namun tidak demokratis sama sekali. Itulah cerita singkat tentang keluarga saya dan cinta saya kepada keluarga begitu tidak terhingga dan tidak ada batasnya. A girl who lived in Sidoarjo, East Java, Indonesia. A girl who had bob - haired girl. A girl who are dreamer and willing to pursue her dreams. Highly get interested in the world of Art of Literature, English, and Education. The main purpose to create this blog is to write what She was thinking, to share an life's experience, to express what She feels, and to documenting her meaningful life's experience Seorang gadis yang tinggal dan hidup di Sidoarjo , Jawa Timur, Indonesia. Seorang gadis yang memiliki gaya rambut Bob. Seorang gadis pemimpi dan berkemauan untuk mengejar mimpinya. Menaruh minat tinggi di dunia kesusastraan seni, Bahasa Inggris, dan pendidikan. Tujuan membuat blog ini adalah untuk menulis apa yang Dia pikirkan, untuk berbagi pengalaman kehidupan, untuk mengungkapkan perasaan, dan mendokumentasikan perjalanan kehidupan Dia yang bermakna. View all posts by Cicilia Arum Sekar Rinakit Post navigation

wSvRXtF.
  • fmsa7xxj79.pages.dev/242
  • fmsa7xxj79.pages.dev/387
  • fmsa7xxj79.pages.dev/166
  • fmsa7xxj79.pages.dev/276
  • fmsa7xxj79.pages.dev/220
  • fmsa7xxj79.pages.dev/347
  • fmsa7xxj79.pages.dev/379
  • fmsa7xxj79.pages.dev/303
  • fmsa7xxj79.pages.dev/215
  • cerita tentang keluarga kecil